Sariputta | Prinsip-prinsip ketuhanan dalam agama Buddha Sariputta

Prinsip-prinsip ketuhanan dalam agama Buddha

Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2017-09-20 16:06:00

Dari: Fee Yin, Jakarta

Namo Buddhaya,
Saya masih belum paham betul tentang prinsip-prinsip ketuhanan dalam agama Buddha
yg dikatakan sifat Tuhan mirip dgn karma. Tetapi Tuhan merupakan sebuah pribadi
sedangkan karma bukan.
Yang ingin saya tanyakan bukankah Tuhan dalam agama Buddha adalah Nibbana,
sedangkan karma adalah hasil dari perbuatan kita ?
Terima kasih banyak atas jawaban Bhante.

Jawaban:
Konsep ketuhanan dalam Agama Buddha memang disebut dengan Nibbana atau
Nirwana. Nibbana menjadi tujuan hidup umat Buddha. Ketika seseorang dalam
kehidupan ini telah mencapai Nibbana, ia tidak akan terlahirkan kembali di alam
manapun juga setelah kematiannya.
Adapun masyarakat luas mempunyai konsep ketuhanan yang berbeda. Masyarakat sering
menunjuk Tuhan sebagai penyebab terjadinya suatu peristiwa. Oleh karena itu, tidak
heran apabila dalam masyarakat sering terdengar pengertian bahwa suatu kelompok bisa
berkumpul bersama karena adanya kuasa Tuhan. Begitu pula dengan banyaknya korban
saat terjadi bencana alam juga karena kuasa Tuhan. Serta masih banyak contoh lain
peranan Tuhan dalam berbagai kejadian.
Memperhatikan pengertian Tuhan dalam masyarakat yang seperti itu, maka Agama
Buddha melihat adanya kemiripan dengan konsep kamma.
Dalam tinjauan Agama Buddha, penyebab terjadinya satu kelompok dapat berkumpul
bersama adalah karena masing-masing angota kelompok mempunyai kesamaan kamma
atau memiliki buah perbuatan yang bersamaan. Demikian pula penyebab jatuhnya korban
bencana alam yang cukup banyak karena buah perbuatan atau kamma yang matang
secara bersamaan atau berkelompok.
Tentu saja perlu digarisbawahi di sini adanya perbedaan pokok antara Tuhan dalam
masyarakat dengan kamma bahwa kamma bukanlah pribadi, sedangkan Tuhan adalah

pribadi. Kamma adalah salah satu dari lima Hukum Alam yang terdiri dari hukum yang
berhubungan dengan biji-bijian (tanam padi, tumbuh padi); temperatur (siang panas,
malam dingin); kekuatan pikiran (kemampuan paranormal); hasil perbuatan (melakukan
kebajikan, mendapatkan kebahagiaan) serta hukum yang bersifat khusus, seperti gravitasi
dsb.
Dengan memahami hukum perbuatan atau Hukum Kamma, maka kemiripan dengan
konsep Tuhan dalam masyarakat akan nampak jelas.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com