Sariputta | Pornografi dan Pornoaksi Sariputta

Pornografi dan Pornoaksi

Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2017-09-22 03:18:24

Dari: Roy Kurniawan, Jakarta

Namo Buddhaya Bhante
Saya ingin bertanya :
Sebenarnya dalam pandangan Agama Buddha, apakah definisi 'pornografi' dan
'pornoaksi' ? Apakah hanya bergoyang itu pornoaksi ? Salahkah menghibur penonton
dengan menyanyi sambil bergoyang 'ngebor', 'ngecor' dsb.?
Terima kasih sebelumnya Bhante.

Jawaban:
Dalam pengertian Dhamma, segala sesuatu yang ditangkap oleh keenam indria adalah
netral. Mata melihat dengan netral. Hidung membaui dengan netral. Telinga mendengar
dengan netral. Lidah mengecap dengan netral. Kulit merasa dengan netral. Dan, pikiran
menerima obyek pikiran dengan netral pula.
Namun, ketika batin seseorang belum terbebas dari ketamakan, kebencian dan kegelapan
batin, maka pada saat keenam indria menerima obyek indria yang netral, seseorang
mempunyai reaksi batin yang tidak netral. Ia akan melekat dan sulit melepaskan obyek
indria yang menyenangkan. Ia juga membenci dan berusaha tidak bertemu dengan obyek
yang menjengkelkan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa timbulnya perasaan suka atau
tidak suka pada obyek indria sangatlah dipengaruhi oleh bentuk pikiran saat seseorang
menerima suatu obyek indria.

Dalam kasus yang dipertanyakan di atas, tentunya sudah dimengerti bahwa segala bentuk
goyangan maupun tulisan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah netral.
Goyangan dan tulisan menjadi tidak netral lagi ketika seseorang mengadakan reaksi
tertentu atas obyek indria tersebut.
Dengan demikian, pemahaman tentang porno atau tidak porno sangatlah tergantung pada
sikap orang menghadapi obyek indria yang diterimanya. Oleh karena itu, mereka yang
berusaha melatih diri untuk mengendalikan pikiran dari ketamakan, kebencian serta
kegelapan batin tentunya ia akan lebih waspada pada gejolak pikirannya. Batinnya akan
selalu tenang seimbang menghadapi semua bentuk obyek indria. Ia tidak akan pernah
menyalahkan orang yang bergoyang 'ngebor', 'ngecor' maupun 'ngesot' di atas panggung
untuk menghibur penonton.
Agar seseorang mempunyai ketenangan batin dalam menghadapi segala bentuk obyek
indria, ia hendaknya berusaha melatih kesadaran setiap saat. Ia selalu merenungkan
dalam batin kalimat SAAT INI SAYA SEDANG APA? Dengan demikian, pada saat
pikiran memikirkan serta membandingkan dengan pengalaman masa lampau sehingga
timbul konsep porno, ia hendaknya segera menyadari kondisi ini sebagai milik masa
lampau, bukan saat ini, bukan kenyataan. Ia hendaknya bergegas menyadari dan kembali
memusatkan perhatian pada aktifitas saat ini. Pemusatan perhatian pada kegiatan saat
inilah yang akan membersihkan pikiran dari pandangan negatif atas goyangan seseorang
ketika berada di atas panggung.
Cara yang sama juga dipergunakan untuk mengendalikan pikiran dari obyek indria yang
sering disebut sebagai pornografi.
Kiranya semua sebutan negatif tersebut hanyalah berdasarkan pengalaman ataupun
pengetahuan buruknya sendiri di masa lampau.
Dengan menyadari akar permasalahan yang ada, maka seseorang akan mampu
membangun beteng mental yang kokoh kuat untuk mempertahankan diri dari
kemelekatan pada hal yang disenangi maupun dibenci. Ia akan hidup tenang, bahagia,
damai dan bebas dari kebencian atas tingkah laku orang lain.
Semoga jawaban ini bermanfaat dan membawa kebahagiaan.
Salam metta,
B. Uttamo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com