Sariputta | Perbuatan Baik dan Donor Organ Tubuh Sariputta

Perbuatan Baik dan Donor Organ Tubuh

Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2017-09-20 14:45:27

Dari: Erjani, Surabaya

Namo Buddhaya,
Bhante saya ingin bertanya,
1. Jika kita sering berbuat baik tentunya menimbulkan karma baik pula, tetapi apabila
kebaikan kita disalahartikan / disalahgunakan sehingga membuat orang tsb "keenakan",
apakah yg harus kita lakukan ?
2. Saya ingin mendonorkan organ tubuh saya pada saat meninggal nanti. Karena saya
pikir, daripada sia2 di kubur/di kremasi kan lebih baik diberikan pada yang
membutuhkan. Menurut Bhante apakah tindakan saya ini benar ? Bagaimanakah
prosedurnya ?
Anumodana atas jawabannya.
Jawaban:
1. Berbuat baik adalah merupakan kebajikan. Itu adalah kamma baik.
Apabila kebajikan yang dilakukan kemudian disalahartikan atau disalahgunakan, maka
kenyataan itu hendaknya dijadikan perenungan. Kalau memang benar telah terjadi
penyalahgunaan atas kebajikan yang dilakukan, maka di masa depan, hendaknya lebih
berhati-hati terhadap orang tersebut. Namun, kiranya kebajikan tetap harus dilakukan
untuk semua fihak. Jangan sampai gara-gara hanya satu atau dua orang yang

menyalahgunakan kebajikan yang dilakukan akan menghalangi berbagai kebajikan yang
bisa dilakukan untuk banyak fihak di waktu-waktu mendatang.
2. Niat untuk mendonorkan organ tubuh agar bermanfaat untuk orang lain adalah niat
mulia. Tindakan tersebut benar dan sesuai Ajaran Sang Buddha. Anumodana.
Untuk mengetahui prosedur mendonorkan organ tubuh, kiranya dapat menghubungi
rumah sakit terdekat. Biasanya, dari rumah sakit tersebut akan dirujuk pada rumah sakit
yang menangani masalah donor tubuh agar dapat diperoleh berbagai persyaratan yang
diperlukan. Apabila seluruh persyaratan telah dilengkapi, maka donor organ tubuh yang
dimaksud dapat dilaksanakan setelah meninggal dunia.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Salam metta,
B. Uttamo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com