Sariputta | Melafal Amituofo 27 Sariputta

Melafal Amituofo 27

Tanya Jawab Seputar Melafal Amituofo

👁 1 View
2017-09-22 10:21:29

Pertanyaan :

Mengapa bila melafal Amituofo dengan mesin pelafal Amituofo, bentuk-bentuk pikiran yang muncul lebih sedikit, tetapi jika melafal Amituofo dalam kebaktian bersama, lalu alat kebaktian juga dipukul cepat dan lambat, saat ganti nada, khayalan jadi bertambah banyak?

Master Chin Kung Menjawab :

Akar kebijaksanaan masing-masing praktisi berbeda-beda, jika anda melafal Amituofo dengan mesin pelafal Amituofo, bisa mendapatkan kemajuan batin, khayalan jadi berkurang, maka anda boleh meneruskan melafal Amituofo dengan mesin pelafal Amituofo, ini bermanfaat bagimu.

Sedangkan mengikuti kebaktian bersama, boleh menuruti jalinan jodoh yang ada, menjadi praktisi pendukung yang ikut menwibawakan vihara, ini juga adalah sebuah jasa kebajikan. Di dalam upacara kebaktian pesertanya banyak, sehingga dapat menyebabkan praktisi pemula membangkitkan keyakinan, timbul pikiran sukacita. Dalam mengikuti upacara-upacara, janganlah ada perhitungan, menuruti jodoh menjalin jodoh baik dengan orang banyak.

Dalam melatih diri harus memahami untuk melakukan perubahan, ini adalah yang diajarkan Buddha kepada kita. Yang pertama adalah mengubah kejahatan menjadi kebajikan, yang kedua adalah mengubah kesesatan menjadi pencerahan, yang ketiga adalah mengubah awam jadi suci. Mengubah kejahatan menjadi kebajikan, berada di alam tumimbal lahir ini, kita pasti takkan kehilangan tubuh manusia, takkan jatuh ke tiga alam penderitaan;  mengubah kesesatan menjadi pencerahan, maka anda adalah Bodhisattva, dapat mengamalkan Jalan Bodhisattva, pengetahuan dan pandangan anda benar, tindakan juga benar; mengubah awam jadi suci, yakni mencapai tingkat kesucian.

Hal-hal ini memang sangat sulit, tetapi kita mengamalkan melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, tak mundur lagi dari pencapaian KeBuddhaan untuk mencapai kesucian, Jalan ini dapat dilaksanakan semua insan. Dan rintangannya adalah karena anda memiliki khayalan, kemelekatan, maka itu semakin dapat melepaskan khayalan, kemelekatan dan perbedaan, maka semakin bagus, jika sudah bisa melepaskan keseluruhannya, maka ini adalah Bodhisattva Dharmakaya.

Perbedaan antara Buddha, Bodhisattva dengan orang awam adalah Buddha dan Bodhisattva bisa melepaskan, orang awam tidak sudi melepaskan, perbedaannya ada di sini. Kita harus melakukan introspeksi diri, memahami, harus serius dan tekun mengamalkannya.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com