Sariputta | Melafal Amituofo 01 Sariputta

Melafal Amituofo 01

Tanya Jawab Seputar Melafal Amituofo

👁 1 View
2017-09-20 12:50:31

Pertanyaan :

Melafal Amituofo dengan bersuara lebih mudah menfokuskan pikiran, tetapi saat menarik nafas suara jadi sangat kecil, dengan demikian mendengarnya, terkadang terdengar dan kadang tidak, meskipun dikatakan dapat mendengar lafalan Amituofo yang muncul dari hati, tetapi juga mudah jadi kacau. Apakah guru memiliki cara untuk mengatasinya?

Master Chin Kung Menjawab :

Melafal Amituofo harus terlebih dulu dibangkitkan dari hati, kemudian menyuarakannya lewat mulut, telinga mendengarnya masuk kembali ke hati, mendengar suara sendiri melafal Amituofo, lebih mudah memusatkan perhatian, tidak berkhayal. Dan lagi di dalam hati harus ada Buddha, ini adalah akar. Andaikata di mulut melafal Amituofo, tetapi pikiran melayang entah ke mana, ini tidak bisa menfokuskan perhatian, melafal Amituofo adalah melatih kesucian pikiran, ini harus dipahami.

“Semua pintu Dharma setara, tiada yang tinggi maupun rendah”, meskipun caranya berbeda, tetapi juga harus melatih kesucian pikiran, jika dapat melafal sampai khayalan, perbedaan dan kemelekatan sudah tidak ada lagi, inilah yang disebut pikiran terfokus tak tergoyahkan, jika terlahir ke Alam Sukhavati, maka akan terlahir ke Alam Sukhavati di tanah suci tingkat kedua atau ketiga.

Jika masih ada perbedaan dan kemelekatan, ketrampilan melatih diri juga maju mundur, ini menggunakan pelafalan Amituofo untuk meredam khayalan, perbedaan dan kemelekatan, ini yang disebut dengan ketampilan melatih diri, ini bisa terlahir ke Alam Sukhavati di tanah suci tingkatan pertama.

Ketrampilan melatih diri, semua orang bisa melakukannya, asalkan dapat melepaskan ketenaran dan keuntungan, nafsu keinginan. Maka itu para guru sesepuh mengatakan bahwa melatih pintu Dharma pelafalan Amituofo, setiap insan yang melatihnya pasti dapat berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.

Master Yin Guang mengajari kita cara yang sangat baik, yakni menempel huruf “mati” di kening kepala. Setiap saat terpikir saya sudah akan meninggal dunia, apa lagi yang tidak bisa dilepaskan? Benda apa yang bisa dibawa pergi? Ini adalah rahasia dari ketrampilan melafal Amituofo. Maka itu melafal Amituofo, yang terpenting adalah di hati, dapat mengikhlaskan dan merelakan; kenyataannya, jodoh tidak selalu sama, harus menuruti jodoh dan tidak memaksakan kehendak sendiri.

Terhadap Buddha Dharma dan ilmu pengetahuan duniawi, jangan ada timbul keserakahan, harus melepaskannya dengan bersih, barulah hati yang suci dapat muncul, hati yang suci adalah Hati Buddha, hati yang suci adalahDharmata. Di dalam Sutra Intan tertera : “Dharma saja harus dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma”.

Maka itu  untuk memusatkan perhatian melafal Amituofo, suara besar atau kecil itu bukan masalah, yang penting adalah dapat memperoleh kesucian hati, ini sebagai prinsipya. Cara yang digunakan orang lain belum tentu bisa cocok dengan diri sendiri, caraku juga belum tentu cocok bagi insan lain, setiap orang memiliki akar kebijaksanaan yang berbeda. Maka itu Dharma tidak memiliki bentuk yang tetap, melafal Amituofo juga tidak ada cara yang tetap, yang penting adalah keyakinan, tekad dan pengamalan, menfokuskan pikiran melafal Amituofo berkesinambungan.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com