Sariputta | Calon Pasangan Hidup tidak disetujui orang tua Sariputta

Calon Pasangan Hidup tidak disetujui orang tua

Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2017-09-22 10:18:09

Dari: Meilin, Banjarmasin

Bhante,
Saya pacaran dgn seseorang, tetapi mama dan saudara saya yang cowok tidak suka / tidak
setuju.
Tapi kalau mau nikah, silahkan dan tanggung sendiri akibatnya. Sedangkan pernikahan
bagi saya, alangkah baiknya ortu dan saudara menyetujui.
Bagaimana caranya untuk mengatasi masalah ini ?
Ketidaksukaan mama, pacar saya pelit / perhitungan, penampilan kurang oke dan juga
beda agama.
Atas bantuan Bhante, saya ucapkan terima kasih.

Jawaban:
Niat untuk mendapatkan persetujuan dari orangtua atas calon pasangan hidup yang dipilih
adalah niat yang sangat baik. Memang sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk
meminta pendapat dan restu orangtua tentang hal yang sangat penting ini.
Perlu diketahui bahwa kebahagiaan perkawinan diwujudkan dengan menyatukan banyak
persamaan, bukan perbedaan. Semakin banyak persamaan, semakin besar pula
kemungkinan mendapatkan kebahagiaan dalam berumah tangga. Dalam pengertian
Buddhis, paling tidak terdapat empat kesamaan yang diperlukan dalam membina rumah
tangga bahagia. Keempat kesamaan itu adalah kesamaan keyakinan atau agama,
kesamaan kemoralan atau perilaku yang terkendali, kesamaan kedermawanan atau
kerelaan serta kesamaan kebijaksanaan yaitu memahami bahwa hidup selalu berubah,
tidak kekal. Semakin banyak kesamaan yang dimiliki, tentu semakin besar pula
kemungkinan untuk mewujudkan rumah tangga bahagia di kemudian hari.
Keberatan orangtua terhadap calon pasangan hidup yang tidak seagama hendaknya juga
dipertimbangkan baik-baik. Salah satu langkah awal untuk mengatasi hal ini adalah
dengan memberikan kesempatan kepada pacar untuk mengenal Dhamma, Ajaran Sang
Buddha. Sekali-sekali, ajak ia ke vihara untuk mendengarkan atau berdiskusi Dhamma.
Boleh juga sering diperdengarkan CD ceramah Dhamma maupun menyediakan berbagai
informasi Dhamma melalui buku-buku serta berbagai media lainnya. Dengan mau
mengenal Dhamma, walaupun tidak harus menjadi umat Buddha, ia akan mempunyai
pikiran yang lebih terbuka bahwa setiap agama mempunyai kelebihan dan keindahan
masing-masing. Dasar pemikiran ini akan menjadi awal kehidupan rumah tangga yang
lebih harmonis walaupun tidak sama-sama beragama Buddha.

Selain itu, usahakan memperbaiki berbagai kekurangan lain yang tidak disukai orangtua.
Misalnya, upayakan ia memiliki penampilan yang memenuhi persyaratan orangtua, serta
hal-hal lain yang perlu ditingkatkan.
Apabila pacar akhirnya dapat memenuhi kriteria orangtua, tentunya orangtua maupun
saudara yang lain akan lebih bisa menerima dan merestui secara tulus hubungan yang
sudah dijalani selama ini untuk ditingkatkan dalam lembaga perkawinan.
Namun, apabila calon tetap tidak mau memperbaiki diri, atau orangtua tetap tidak
berkenan menerima calon pasangan hidup yang mungkin sudah berusaha memperbaiki
diri semampu yang ia bisa lakukan, maka ada baiknya hubungan yang telah dijalin
selama ini disepakati untuk diubah menjadi persahabatan saja. Artinya, mungkin sudah
waktunya untuk mencari calon pasangan hidup lain yang lebih cocok terhadap orangtua
maupun diri sendiri.

Memang hal ini tidak mudah dan memerlukan waktu yang lebih lama. Namun, tindakan
ini kiranya akan lebih baik daripada melanjutkan hubungan yang kurang direstui
orangtua.
Semoga jawaban ini dapat dijadikan pertimbangan untuk memutuskan sikap dalam
menghadapi permasalahan yang cukup dilematis ini.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com