Sariputta | Belajar Meneladani Ajaran Buddha 36 Sariputta

Belajar Meneladani Ajaran Buddha 36

Tanya Jawab Seputar Belajar Meneladani Ajaran Buddha

👁 1 View
2017-09-18 11:01:50

Pertanyaan :

Dalam melatih diri mengalami kerasukan, apakah ini berarti pelatihan diri mengalami kemajuan atau bukan?

Master Chin Kung Menjawab :

Ini tidak ada kaitannya dengan kemajuan batin atau bukan, andaikata memang pelatihan diri mengalami kemajuan, sudah memiliki ketrampilan, makhluk halus juga takkan bisa merasuki. Dia dapat merasukimu karena kondisi tubuhmu yang lemah, energimu (Qi) sangat lemah. Mengapa dia tidak merasuki orang lain? Ini karena tubuh orang itu kuat, energi positifnya tinggi (Yang Qi).

Maka itu, energi postif kita harus lebih besar daripada energi negatif (Yin Qi) makhluk halus, maka dia tidak bisa merasukimu. Saat energi kita sedang melemah, khayalan lagi banyak, maka dia memiliki kesempatan untuk masuk, yang juga dikatakan ketrampilan melatih diri yang tidak berhasil. Namun berhasil atau tidak berhasil, asalkan musuh kerabat penagih hutang sudah muncul, ini juga merupakan salah satu penyebab masalah. Jika kita ingin berhasil maka kita juga harus membantu mereka agar bisa berhasil, kita melatih diri bersama-sama, meraih keberhasilan bersama-sama, ini hal yang bagus, maka itu jangan mengusirnya. Lagipula bukan berarti bila ketrampilan melatih diri dangkal maka bisa mengusir musuh kerabat penagih hutang, maka itu lebih baik menerima dengan ketulusan, membantu mereka mengubah kejahatan menjadi kebajikan, mengubah kesesatan menjadi pencerahan, ini adalah melatih diri sendiri sambil mencerahkan makhluk lain.

Waktu dulu ketika saya berada di Amerika, ada seorang Upasika Gan yang melatih diri dengan amat serius, tekun dan tak lengah. Suatu kali, dia menyewa sebuah rumah di San Francisco, California, yang ternyata adalah rumah hantu, dia bilang kepadaku, hantu ini setiap malam muncul, setiap tengah malam tepat pukul 12 pasti keluar. Hantu itu berkata pada Upasika Gan bahwa dia merupakan musuh kerabat penagih hutang masa lampaunya dan sekarang ingin minta pelunasan hutang nyawa. Hantu itu tampak sungguh mengerikan dan menakutkan, rupanya sangat seram, dan beranjak mendekatinya, Upasika Gan segera terfokus melafal Amituofo, dia melafal berkesinambungan tanpa henti, sehingga hantu itu tidak bisa mendekati dirinya, jaraknya sekitar tiga atau empat kaki. Dia terus melafal hingga fajar menyingsing, hantu itu pun pergi.

Ada praktisi yang bertanya pada Upasika Gan : “Kenapa tidak pindah saja?” Dia menjawab : “Hantu itu merupakan kalyanamitra-ku, karena setiap malam dia muncul, sehingga setiap malam saya mati-matian melafal Amituofo, jadi ini juga adalah hal yang bagus”.

Upasika Gan ini sungguh patut dikagumi, dia tidak merasa takut, memiliki keberanian, dengan melafal Amituofo sedemikian hingga satu kurun waktu yang panjang, hantu itu pun tidak muncul lagi. Kami yakin hantu itu sudah memperoleh manfaat, melihat musuhnya begitu serius dan tekun melafal Amituofo, saya yakin hantu itu tentu amat bersukacita, kemudian kembali ke jalan yang benar, tidak cari masalah lagi.

Maka itu, kita melatih diri bukan untuk diri sendiri saja, jika hanya untuk diri sendiri saja adalah egois, ini adalah Hinayana. Kita melatih diri setiap saat adalah untuk semua makhluk, semoga semua makhluk di seluruh alam semesta dan Dharmadhatu dapat memutuskan kejahatan memupuk kebajikan, mengubah kesesatan menjadi pencerahan, mengubah awam menjadi suci, tidak boleh tidak memiliki tekad hati sedemikian. Dengan begini maka semua musuh kerabat penagih hutang akan menjadi pelindung kita, kalyanamitra, melatih diri dengan cara sedemikian barulah benar.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com