Sariputta | Kewajiban Seorang Suami Sariputta

Kewajiban Seorang Suami

👁 1 View
2018-11-29 09:02:51

Di dalam agama Buddha tidak dibahas hak seorang suami, yang ada hanyalah kewajiban seorang suami sebagai kepala keluarga. Dalam Mangala Sutta terdapat sebuah bait yang bunyinya sebagai berikut :

MATAPITU UPATTHANAM
PUTTADARASSA SANGAHO
ANAKULA CA KAMMANTA
ETAMMANGALAMUTTAMAM

artinya :
Menyokong dan merawat ayah dan ibu
Membahagiakan anak dan istri
Pekerjaan yang bebas dari keruwetan
Itulah Berkah utama

(Khuddaka Patha halaman 3)

Seorang suami sebagai kepala keluarga wajib memiliki penghasilan yang secukupnya agar dapat memenuhi segala kebutuhan keluarganya. Ia wajib membahagiakan anak dan isterinya di samping menyokong dan merawat kedua orang tuanya yang masih hidup. Kepada orang tua dan leluhur yang sudah meninggal maka ia wajib melakukan Pattidana (Melakukan perbuatan-perbuatan jasa yang kemudian dilimpahkan kepada para almarhum tersebut)

Agar seorang suami tidak dibenci oleh isterinya maka ia wajib rajin bekerja agar tidak jatuh miskin, wajib memelihara kesehatan agar tidak sakit-sakitan, wajib menghindarkan minuman keras agar tidak mabuk-mabukan, wajib banyak belajar agar tidak bodoh, wajib bersikap telaten dan perduli agar tidak mengabaikan isterinya, jangan terlalu sibuk dan dapat membagi waktunya untuk isteri, wajib berhemat dan tidak meng-hambur-hamburkan uang

(Jataka V, 433)

Di dalam Sigalovada Sutta terdapat 5 kewajiban seorang suami terhadap isterinya sebagai berikut :

  1. Menghormati isterinya;
  2. Bersikap lemah lembut terhadap isterinya;
  3. Bersikap setia terhadap isterinya;
  4. Memberikan kekuasaan tertentu kepada isterinya;
  5. Memberikan atau menghadiahkan perhiasan kepada isterinya.
(Digha Nikaya III, 190)

Dalam Khuddaka Patha (halaman 138) disebutkan bahwa seorang suami harus bersikap ramah terhadap isterinya, membantu istrinya dalam segala bentuk pekerjaan, mengajak isterinya untuk menghadiri upacara-upacara dan pesta-pesta, mendorong isterinya melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.
Seorang suami sebagai kepala keluarga wajib menghindarkan empat macam apayamukha, yaitu sebab-sebab, yang akan membawa keruntuhan, yaitu :

  1. Suka menggoda wanita lain;
  2. Suka bermabuk-mabukan
  3. Suka berjudi
  4. Suka bergaul dengan orang jahat dan akrab dengan orang jahat.
(Anguttara Nikaya IV, 283)

Terdapat empat macam Ditthadhammikatthapayojana, yaitu hal-hal yang berguna pada kehidupan sekarang :

  1. Utthanasampada : rajin dan bersemangat dalam bekerja mencari nafkah.
  2. Arakkhasampada : bersikap penuh hati-hati, menjaga harta yang telah diperoleh,
    tidak membiarkannya hilang atau dicuri, menggunakannya dengan hemat. Menjaga cara kerja yang baik sehingga tidak mengalami kemunduran atau kemerosotan.
  3. Kalyanamitta: memiliki teman-teman yang baik, dan tidak bergaul dengan orang-orang dungu dan jahat.
  4. Samajivita : menempuh hidup sesuai dengan penghasilan, tidak terlalu kikir dan tidak terlalu boros

(Anguttara Nikaya IV, 281)

Bagi seorang kepala rumah tangga terdapat empat Dhamma yang wajib untuk dimiliki, yaitu :

  1. Sacca : Kejujuran dan selalu menepati janji kepada orang lain
  2. Dama : Pengendalian pikiran yang baik
  3. Khanti : Kesabaran dalam menghadapi setiap persoalan sulit
  4. Caga : Kemurahan hati terhadap mereka yang pantas untuk diberi

(Samyutta Nikaya I, 215)

Berikut ini terdapat 38 hal yang akan membawa Berkah Utama (Mangala), yang wajib diperhatikan oleh seorang kepala keluarga :

  1. Tidak bergaul dengan orang dungu
  2. Bergaul dengan orang bijaksana
  3. Menghormati mereka yang patut dihormati
  4. Hidup di tempat yang sesuai
  5. Telah melakukan kebajikan dalam kehidupan lampau
  6. Menuntun diri ke arah yang benar
  7. Memiliki pengetahuan yang tinggi
  8. Memiliki keterampilan yang memadai
  9. Memiliki tatasusila yang baik
  10. Ramah tamah dalam tutur kata
  11. Menyokong ayah dan ibu
  12. Membahagiakan anak
  13. Membahagiakan isteri
  14. Mempunyai pekerjaan yang bebas dari keruwetan
  15. Suka berdana
  16. Hidup sesuai dengan Dhamma
  17. Menolong sanak keluarga yang perlu ditolong
  18. Perbuatan tanpa cela
  19. Menjauhi kejahatan
  20. Menghindari minuman keras
  21. Tekun melaksanakan Dhamma
  22. Selalu menghormat
  23. Selalu rendah hati
  24. Merasa puas dengan apa yang telah diterima
  25. Berterima kasih menerima kebaikan orang lain
  26. Mendengarkan Dhamma pada saat-saat tertentu
  27. Memiliki kesabaran
  28. Rendah hati apabila diberi peringatan
  29. Sering mengunjungi para bhikkhu/pertapa
  30. Membahas Dhamma pada saat-saat yang sesuai
  31. Hidup sederhana
  32. Bersemangat menjalani Hidup Suci
  33. Menembus Empat Kesunyataan Mulia
  34. Mencapai Nibbana
  35. Batin tidak tergoyahkan meskipun digoda oleh hal-hal duniawi
  36. Batin tiada susah
  37. Batin tanpa noda
  38. Batin penuh damai

https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tuntunan-perkawinan-dan-hidup-berkeluarga-dalam-agama-buddha/

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com