Sariputta | Tanya jawab Bhante Uttamo (Kutipan Buku 100 Tanya jawab dengan bhante Uttamo 1) Sariputta

Tanya jawab Bhante Uttamo (Kutipan Buku 100 Tanya jawab dengan bhante Uttamo 1)

Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2023-03-11 09:32:03

1. Bhante saya ingin menanyakan, dalam masyarakat dikenal adanya santet atau ilmu hitam. Bagaimana hal ini menurut agama Buddha?
2. Bhante apakah menjual daging/bangkai itu melanggar sila? Bukankah mereka memotong atau membunuh mahluk tersebut untuk dijual karena kita yang mau membeli? Apakah dalam hal ini kita juga melanggar sila?
Terima kasih.
sabbe satta bhavantu sukhitata
Jawaban bhante Uttamo :
1.Santet itu adalah penyalahgunaan kemampuan konsentrasi yang diperoleh dengan meditasi untuk mempercepat kematangan karma buruk seseorang.
Jadi, andaikata siA menyantet si B agar sakit. Maka, sebenarnya si A mengkondisikan agar kamma buruk si B berbuah dalam bentuk sakit. Oleh karena itu, apabila si B memang punya kamma buruk yang akan matang, dengan santet tersebut, si B akan jatuh sakit karenanya. Namun, kalau si B masih kuat kamma baiknya, maka si B walaupun di santet sebanyak dan selama apapun juga, si B tidak akan menderita seperti yang diharapkan si penyantetnya.
Oleh karena itu, kemanjuran santet tergantung karma orang yang disantetnya pula. Dengan menambah banyak kebajikan yaitu melakukan kerelaan, kemoralan serta konsentrasi, maka seseorang akan sulit mendapatkan penderitaan karena ulah orang lain dengan kekuatan santet.
2. Menjual daging atau bangkai dalam Dhamma disebut sebagai mata pencaharian yang kurang sesuai karena cenderung bila banyak pembeli atau usahanya semakin maju, ia akan semakin banyak pula memesan daging yang secara otomatis, ia semakin banyak pula menyebabkan pembunuhan. Dengan demikian, semakin banyak binatang yang mati karena pesanannya. Dalam hal ini, ia termasuk telah melanggar secara tidak langsung sila pertama yaitu tidak melakukan pembunuhan.
Sedangkan untuk si pembeli, sejauh ia tidak memesan daging dan hanya sekedar memilih bangkai yang sudah ada. memasak dan memakannya, dalam Dhamma perbuatan ini tidak termasuk karma buruk.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com