MELIMPAHKAN JASA KEPADA KELUARGA YANG TELAH MENINGGAL.

Ada umat yang bertanya : "Apakah mungkin, Bhante, keluarga saya ada yang dilahirkan di alam-alam yang tidak menguntungkan?"

"Mungkin, Saudara."

Kalau ibu Anda, bukan ayah Anda, kemungkinan ada keluarga yang lain. Kalau bukan keluarga hidup yang sekarang kemungkinan keluarga dari kehidupan yang lampau sebelum kehidupan sekarang ini.

Di dalam kitab-kitab penjelasan dikatakan banyak sekali, atau dengan kalimat yang lebih jelas, hampir semua orang pernah berhubungan dengan kita sebagai keluarga kita. Oleh karena itu, berbuat bajik dan jangan lupa untuk mempersembahkan kebajikan itu kepada keluarga yang sudah meninggal. Itu adalah kewajiban Anda sebagai anak kepada orang tua. Mungkin bukan orang tua dari kehidupan yang sekarang, tetapi orang tua dari kehidupan yang lampau.

Di dalam Petavatthu, pada waktu Bhante Sariputra, murid kepala, sedang bermeditasi, datanglah sesosok setan gentayangan. Sesosok 'peti' setan gentayangan perempuan', yang sesungguhnya adalah ibu Arahat Sariputra, tetapi dari lima kehidupan yang lampau. Arahat Sariputra tidak bisa melihat, tetapi Araha Moggallana melihat sosok hantu itu. Dan Arahat Moggallana bertanya: "Hei, apa mau mu bertemu dengan Bhante Sariputra?"

"Aku adalah ibunya dari lima kehidupan yang lampau. Aku memerlukan kebajikan dari Bhante Sariputra."

Bhante Sariputra kemudian mengumpulkan jubah. Para raja juga mengetahui bahwa Bhante Sariputra membutuhkan. Para raja memberikan catupaccaya 'empat kebutuhan' pada Bhante Sariputra. Beliau kemudian mengundang Sang Buddha sendiri bersama para Bhikkhu lainnya, sebanyak lima ratus Bhikkhu. Kemudian mempersembahkan Sanghadana itu kepada itu kepada Sangha yang dipimpin sendiri oleh Sang Buddha. Untuk dipersembahkan kepada ibunya yang meninggal menjadi setan gentayangan. Ibunya dari lima kehidupan yang lampau.

Harus ada kondisi jika Anda ingin berbuat baik. Uraian ini agak filosofis, tetapi saya ingin menjelaskan sedikit. Kalau Anda ingin berbuat baik, ingin menolong, ingin berdana, ingin beramal, harus ada kondisi. Apakah kondisi itu?

Kondisi yang pertama, harus ada yang menerima pertolongan. Barangkali dia orang yang sakit atau barangkali dia orang yang miskin.

Kondisi kedua adalah Anda harus memiliki sesuatu untuk dipersembahkan, disumbangkan, didanakan kepada mereka yang membutuhkan. Tentu sebelumnya ada niat untuk berbuat baik. Itu adalah kondisi yang harus dipenuhi. Kalau tidak ada kondisi itu Anda tidak mungkin bisa berdana.

Misalnya Anda mempunyai materi, punya uang, punya makanan untuk didanakan, tetapi tidak ada orang yang akan menerima, tidak ada orang yang akan membutuhkan. Anda ingin memberikan jubah tetapi tidak ada Bhikkhu yang bisa dijumpai. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan Anda untuk berbuat baik.

Atau sebaliknya, ada orang yang membutuhkan, ada orang yang memerlukan, tetapi Anda sama sekali tidak mempunyai sesuatu untuk diberikan. Anda tidak berhasil berbuat baik, kondisi tidak dipenuhi.

Demikian juga dengan keluarga kita yang meninggal, yang dilahirkan di alam-alam yang menyedihkan, yang dilahirkan menjadi mahluk peta 'setan-setan gentayangan'. Mereka tidak bisa bermeditasi, tetapi dia masih mempunyai satu kesempatan untuk berbuat baik. Dia bisa menolong penderitaan hidupnya sendiri kalau ada kondisi yang menolong dia, ada kondisi yang membantu dia. Dan kondisi itu adalah ketika dia melihat keluarganya berbuat baik. Karena dirinya tidak bisa berbuat baik untuk dirinya sendiri.

Pada saat dia mengetahui keluarganya berbuat baik, dia bisa ikut berbahagia. Sadhu. Saya senang melihat keluarga saya berbuat baik, karena saya tidak bisa berbuat baik sendiri.

Itulah satu-satunya kesempatan untuk dia berbuat kebajikan di saat dia dilahirkan menjadi setan gentayangan. Ketika dia ikur bermuditas cita, dia berapresiasi, dia sangat senang melihat terutama putera-puterinya, keluarganya berbuat baik, maka sebagai setan gentayangan dia bisa lenyap. Dia dapat bebas dari penderitaan dan dilahirkan di alam yang lebih baik lagi.