Sariputta | Kehidupan Adalah hukuman Mati Sariputta

Kehidupan Adalah hukuman Mati

Ajahn Chah

👁 1 View
2023-03-11 12:30:18

Salah satu kisah favorit saya mengenai kematian adalah Kisah adik Kaisar Asoka. Asoka adalah Kaisar india yang menjadi pengikut Buddha . Kaisar ini memiliki seorang adik bernama Vitasoka, yang sikap hidupnya sangat tidak spiritualnya, dan hanya berfoya foya dalam kenikmatan duniawi. Menjadi adik seorang kasiar memungkinkannya memperoleh berbagai kesempatan untuk menikmati kesenangan duniawi.

Agar bisa membuat adiknya memahami kebenaran, Kaisar Asoka memasang jebakan untuknya. Sembari berada di tempat pemandian , Ia sengaja membiarkan Jubah dan Mahkota kebesarannya tergeletak di luar. Lalu, Ia sudah mengatur agar beberapa penasehat terdekatnya berjalan bersama adiknya, dan seolah- olah kebetulan, mereka melewati tempat pemandian itu.

sambil menunjuk ke jubah Kaisar yang tergeletak di bangku, para penasehat itu berkata kepada adik kaisar ,”Kenapa tidak coba memakainya,lihat apa cocok dengan ukuran anda? Siapa tahu, kalau suatu hari kakak anda mangkat, Anda yang jadi Kaisar. Ayo cobalah, tidak apa-apa.” Pada awalnya adik kaisar itu tidak mau melakukannya. Ia tahu bahwa melakukannya adalah melanggar hukum. Namun pada akhirnya, gengsi mengalahkan dirinya. Siapa sih yang tidak mau mengenakan busana kaisar?

kemudian, Ketika ia memakai jubah kaisar, seperti yang sudah direncanakan,Kaisar Asoka keluar dari pemandian dan menangkap basah adiknya ! kaisar bertanya ,” Apa yang kamu lakukan ?! Kamu mau menggulingkan takhta?! Kamu mau berkhianat?!” Karena ini adalah tindak kejahatan ,Kaisar mengatakan,”Meskipun kamu adikku,aku harus menegakkan hukum tanpa pandang bulu! Kuputuskan kamu dihukum mati!”. Meski adiknya mati matian minta ampun, kaisar bersikeras menegakkan hukum dan menghukum mati adiknya. Akan tetapi, ia menambahkan ,”mengingat bahwa kamu adalah adikku, dan kamu begitu ingin menjadi kaisar,maka selama tujuh hari kedepan kamu boleh menikmati semua kenikmatan seorang kaisar. Namun, tidak perlu bertanggung jawab apa-apa. Kamu boleh menikmati selir-selirku, boleh makan apa pun,dan segala hiburan yang kunikmati, boleh kamu nikmati. Kenikmatan seorang kaisar adalah milikmu selama tujuh hari, namun setelah itu, kamu akan dihukum mati.

Tujuh hari berlalu. Kaisar Asoka membawa adiknya ketempat eksekusi. Kaisar menanyainya, “Apakah kamu menikmati selir-selir,semua gadis cantik itu? Apakah kamu menikmati makanan terbaik dari dapurku? Apakah kamu menikmati musisi dan para penghibur lainnya?”
Sang adik hanya bisa menunduk menatap ke tanah, bahunya merosot,dan berkata lirih,”Bagaimana aku bisa menikmati semua itu? Aku tidak bisa menikmati tidur bahkan satu malam pun. Bagaimana aku bisa menikmati apa pun ketika tahu bahwa aku akan dihukum mati?”
Kaisar tersenyum dan berkata ,”Sekarang kamu sudah mengerti !”
Entah itu tujuh hari, tujuh bulan, tujuh tahun atau tujuh puluh tahun,berapa banyak dari anda yang bisa menikmati kenikmatan indrawi seperti : Seks,Olahraga,film,bepergian,atau menimbun semua harta? Bagaimana anda bisa menikmati semua itu jika Anda tahu Anda akan dihukum mati? Entah Kapan, kita semua suatu hari akan mati.
Lewat pengalaman ini, adik Kaisar Asoka menjadi religius dan teguh memegang disiplin moral. Wawasannya terhadap makna kematian telah membuatnya sangat jelas akan hal yang penting dlam hidup.
Coba renungi kematian dengan cara seperti itu. Seolah anda akan dihukum mati! Kewhidupan adalah Hukuman mati.Kita semua sedang berada dalam hukuman mati, akan tetapi kita tidak tahu bagaimana dan tepatnya kapan hukuman mati itu akan dilaksanakan.
Ada seorang seorang gadis penenun yang suatu ketika menjawab serangkaian pertanyaan dari Buddha dengan menjawab ,” Saya tahu,tapi saya tidak tahu.” Buddha tersenyum dan mengakui kebijaksanaan gadis itu.
Seseorang kemudian menanyai gadis itu,” Apa maksudnya kamu tahu, tapi kamu tidak tahu?” Ia menjawab bahwa ia tahu bahwa ia akan mati, tapi ia tidak tahu kapan ia akan mati.

sumber : Buku Sicacing dan Kotoran Kesayangannya 3

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com